Tanaman semak sejenis
talas ini tingginya hanya 25 cm -30 cm. Ia menyukai tempat lembab & tidak
terkena matahari langsung pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Daun tunggalnya berbentuk bulat dengan ujung meruncing seperti jantung, muncul
dari umbi dan berwarna hijau segar. Mahkota bunganya berbentuk panjang kecil
berwarna putih mirip dengan ekor tikus, dari sinilah nama keladi-tikus
diberikan.
Keladi Tikus - Rodent Tuber mempunyai nama latin Typhonium Flagelliforme merupakan tanaman obat. Dalam bahasa Cina Keladi Tikus disebut Lioshu Yu. Sedangkan di Indonesia penyebutan tanaman ini sangat beragam. Di sebagian daerah di pulau Jawa misalnya, Keladi Tikus sering disebut dengan Talas Kunting.
Keladi tikus mengandung
antineoplastik atau antikanker selain juga bisa berkhasiat sebagai antivirus.
Efek farmakologi inilah yang menjadi obat utama untuk mengatasi kanker stadium
lanjut. Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah keseluruhan dari tanaman
tersebut. Mulai dari akar (umbi), batang, daun hingga bunga. Tentu saja, efek
tersebut akan bertambah baik bila diberikan bersama-sama dengan tanaman
lainnya, seperti sambiloto, rumput mutiara dan temu putih.
Keladi Tikus mengandung zat yang dapat
mengaktifkan fungsi sel darah dengan memproduksi mediator, sehingga merangsang
dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Di Malaysia Keladi Tikus dipakai
sebagai obat penyembuh penyakit kanker yang penggunaannya disarankan dilakukan
berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi (chemotherapy) atau
radioterapi (radiotherapy). Pada penderita kanker stadium lanjut penggunaan
sari Keladi Tikus telah menunjukkan hasil yang sangat positip. Keladi Tikus
dapat mengatasi efek sampingan dari chemotheraphy, seperti rambut rontok, mual,
perasaan tidak nyaman dan berkurangnya nafsu makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar